Rasanya membawa motor ini ke trek tanah sekali-kali mungkin bakal menyenangkan.
Sementara di bagian belakang, ADV150 menggunakan suspensi ganda dengan sub-tank yang memiliki tinggi 120mm. Ketika dipakai seorang test rider berbobot 85 kg, bantingan suspensi rasanya masih agak keras. Mungkin performa akan terasa pas saat buat berboncengan.
Meski begitu, secara keseluruhan bantingan yang empuk tetap berimbas baik pada handling motor waktu dipakai bermanuver. Walaupun area pengetesan terbatas, bermanuver zigzag dengan motor ini terasa anteng dan lincah, serta tak terasa gejala 'mantul-mantul.'
Posisi setang yang lebar dan diposisikan agak tinggi selain membuat posisi rileks saat cruising di jalan juga membuatnya lincah bermanuver. Hal ini karena posisi tangan lebih santai dan tidak terhalang badan pengendara, sehingga mempermudah handling.
Memandang ke arah setang, pengendara akan dapat melihat langsung panel indikator canggih dengan motif negative display. Untuk kemudahan berkendara, layar itu menampilkan informasi antara lain indikator aki, indikator suhu di sekitar, konsumsi bahan bakar rata-rata, konsumsi bahan bakar instan, indikator penggantian oli mesin, jam, tanggal, serta trip meter.
Untuk memudahkan pengguna yang butuh proteksi dari hembusan angin depan, ADV150 menyediakan Two Step Adjustable Windscreen. Fitur ini berfungsi menaik-turunkan windscreen pada dua posisi secara manual. Meski tidak menggunakan sistem motorized, ternyata prosesnya cukup mudah tinggal mengendurkan sebuah kenop pengunci dan menariknya.
Satu hal yang mengejutkan ialah performa ban merek Federal berukuran 110/80 R14 di depan dan 130/70 R13 di belakang. Kedua ban tersebut ternyata cukup 'menggigit' saat dipakai di area test ride. Gejala-gejala selip ketika masuk dan keluar tikungan sama sekali tak terasa. Alhasil, pengendara bisa lebih percaya diri untuk melakukan cornering.
Soal dapur pacu, ADV150 dibekali mesin yang sama dengan PCX, yaitu mesin berkapasitas 149,3 cc SOHC bertenaga 14,5 dk pada 8.500 rpm dan torsi 13,8 Nm. Namun, sejak putaran bawah tenaga motor ini terasa lebih mengisi ketimbang "saudaranya".
Hal ini tak mengherankan. Di atas kertas, memang ada perbedaan output jika dibandingkan dengan PCX. ADV150 mencatat tenaga 14,7 dk dan torsi 13,2 Nm pada 6.500 rpm. Honda seperti merancang ADV150 agar mampu melahap tanjakan atau gundukan kecil dengan torsi yang terasa lebih beringas sejak gas dipuntir.
Walau demikian, konsumen yang ingin mencari kenyamanan lewat motor ini rasa-rasanya masih harus berpikir dua kali. Meski posisi setang sudah cukup ideal bagi pengendara, namun posisi kaki tidak bisa "selonjor" sepenuhnya.
Kaki hanya bisa berganti posisi maju-mundur, atau naik sedikit ke sebuah pijakan yang lebih tinggi di bagian depan. Selain itu, joknya saat dipegang dan diduduki juga terasa masih sama dengan PCX yang sama-sama keras.
Bicara soal dimensi, motor ini memiliki ukuran PxLxT (1.950mm x 763mm x 1.153mm) dan bobot 132 kg (tipe CBS) serta 133 kg (tipe ABS), yang tidak berbeda jauh dengan ukuran PCX. Ketika menaiki sadel setinggi 795 mm miliknya, posisi kaki test rider Otobanten yang berpostur 170 cm masih harus sedikit berjinjit. (*/yogi)
Post A Comment: