pr

Yogyakarta - Setiap penyelenggaraannya, Indonesia Kustom Kulture Festival Kustomfest 2016, selalu memberikan Lifetime Achievment kepada insan yang berjasa dan memberikan banyak pengaruh pada industry kustom culture.

Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaannya, Kustomfest memberikan dua penghargaan sekaligus kepada dua tokoh anak bangsa yang banyak berjasa dan memberi inspirasi terhadap pergerakan kustom culture.

“Penghargaan dan penghormatan ini, kami berikan kepada dua orang yang hebat, berjasa dan inspiratif. Dengan bangga, kami persembahkan Lifetime Achievment kepada Almarhum Tegep Oktaviansyah, dan Indro Warkop,” jelasnya.

Menurut Lulut, kedua orang tersebut banyak memberikan inspirasi bagi dirinya juga industry kustom culture di tanah air.

“Raga boleh sudah ada. Tetapi kenangan manis dan ilmu yang Almarhum Tegep berikan, akan selalu bermanfaat dan terus kita sebarkan untuk kebaikan bersama,” ujarnya.

Lulut menceritakan, pada Kustomfest 2015 dirinya bertemu dan banyak berbincang dengan Tegep. Ia tak mengira bahwa percakapan dan pertemuan itu menjadi yang terakhir kalinya. Kabar meninggal Tegep ia dapat saat berada di Bangkok dan akhirnya memutuskan untuk memberikan penghargaan tersebut di 2016.

“Di pojokan gedung ini di booth dia, beliau berkata bahwa ini adalah acara bagus. Acara seperti dapat membawa nama Indonesia dapat besar dan dikenal dalam industry kustom culture secara global. Pertahankan, kembangkan perjuangan ini. Almarhum pun memiliki cita-cita untuk membuat Indonesian Chopper Festival yang belum terlaksana,” ungkap Lulut dengan mata berkaca-kaca.

Ia menambahkan, bahwa almarhum yang juga mantan El Presidente Bikers Brotherhood MC memberikan banyak inspirasi terhadap banyak orang.

Istri dari mendiang Tegep Etnawati Melani yang ditemani kedua anaknya yaitu Krazanaya Nur Hafidza Rachmani dan Daegal Muhammad Mecca Al Akbar mengaku terharu dengan apa yang diberikan kepada suaminya.

“Suami saya pernah berkata, bahwa satu gelas air yang kita miliki itu harus diberikan dandibagikan kepada banyak orang. Maksudnya, ilmu atau apa yang kita miliki harus dibagi kepada banyak orang. Mulai dari ilmu, harta dan banyak hal lainnya dalam kebaikan,” jelasnya.

Sementara itu, Indro mengaku bahwa tidak mengira bahwa industry kustom culture tumbuh besar dan pesat.

“Saya mengapresiasi penghargaan ini. Kustom culture adalah sebuah karya. Nafas adalah karya dan nafas itu karya. Saya merasa tidak pernah memberikan sesuatu kepada banyak orang. Namun, jika orang meganggap dan merasakan apa yang saya lakukan itu rupanya banyak memberi inspirasi dalam otomotif khususnya roda dua, saya bersyukur,” jelasnya. (*/pr)
OTOBanten

OTOBanten.id

OTOBanten.id merupakan Media Online Berita Otomotif Seputar Banten dan Nasional

Post A Comment: