Jakarta - Tahun 2017, stagnasi pertumbuhan industri otomotif masih menjadi tantangan utama bagi Asuransi Astra. Mengingat lebih dari separuh portfolio Asuransi Astra berada pada sektor otomotif.
Diantaranya Garda Oto dan Garda Motor, serta asuransi ritel untuk perlindungan berbagai jenis kendaraan bermotor. Sisanya, Garda Medika untuk perlindungan kesehatan karyawan, asuransi komersial untuk perlindungan berbagai jenis usaha seperti property, heavy equipment, dan marine cargo.
Sepanjang 2017, kontribusi terbesar disumbangkan oleh asuransi kendaraan bermotor sebesar 54%, disusul dengan bisnis asuransi komersial sebesar 31%, dan 15% sisanya berasal dari asuransi kesehatan.
Respon positif dari masyarakat berhasil diraih oleh Asuransi Astra mengingat adanya diversifikasi portfolio yang ditunjang dengan inovasi layanan. Semua inovasi itu untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan maksimal bagi seluruh pelanggan.
Hasilnya, Asuransi Astra berhasil membukukan premi bruto sebesar Rp 4,4 trilyun. Jumlah ini meningkat 4% dibandingkan tahun sebelumnya dengan pencapaian Rp 4,3 trilyun.
Sedangkan laba bersih naik menjadi Rp 1 trilyun dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 923 miliar. Sementara jumlah aset dikelola mengalami peningkatan mencapai 6% dari Rp 11,9 triliun pada akhir 2016 menjadi Rp 12,7 triliun di akhir 2017.
Tahun ini, fokus Asuransi Astra masih terus mengembangkan bisnis pada tiga segmen usaha dengan target pertumbuhan premi yang stabil. Diiringi adanya peningkatan kompetensi SDM agar senantiasa mampu menopang pengembangan strategi bisnis.
Kekuatan merek dan inovasi layanan akan tetap menjadi pilar utama untuk mempertahankan pangsa pasar dan posisi kepemimpinan dalam segmen asuransi kendaraan bermotor.
Sementara, segmen komersial yang didukung pertumbuhan makro ekonomi akan befokus pada penetrasi dan pengembangan pasar. Selanjutnya, segmen bisnis kesehatan menetapkan target pertumbuhan double digit dengan fokus pada pengembangan produk. (*/dp)
Post A Comment: